Metode penghafalan
Beberapa metode umum digunakan untuk memudahkan penghafalan kode ini, baik visual, auditori dan metode lain yang masih terus berkembang.
Metode Koch
Metode Koch adalah metode pembelajaran pengiriman kode morse dengan sistem gradual. Latihan dengan metode Koch dimulai dengan menggunakan dua huruf yang diulang terus menerus[1] (umumnya E dan T untuk alasan pembiasaan dengan interval). Setelah seseorang menguasai dua huruf ini dan dapat membaca maupun mengirimkannya dengan cepat, maka satu huruf ditambahkan, dan seterusnya hingga seseorang yang mempelajari kode morse dapat menguasai pembacaan maupun pengiriman kode melalui pembiasaan.
Metode substitusi
Metode ini umum digunakan di kepramukaan Indonesia, yaitu dengan membuat padanan kata yang berawal dari alfabet latin, dan setiap O mewakili garis ( – ), dan setiap huruf vokal lain mewakili titik (·)
A: Ano | · – |
B: Bonaparte | – · · · |
C: Coba - coba | - . – . |
D: Dominan | - . . |
E: Egg | . |
F: Father Joe | . . – . |
G: Golongan | - – . |
H: Himalaya | . . . . |
I: Islam | . . |
J: Jago loro | . – - - |
K: Komando | - . - |
L: Lemonade | . – . . |
M: Motor | - - |
N: Notes | - . |
O: Omoto | - – - |
P: Pertolongan | . – - . |
Q: Qomokaro | - – . - |
R: Rasove | . – . |
S: Sahara | . . . |
T: Ton | - |
U: U'nesco | . . - |
V: Versikaro | . . . - |
W: Winoto | . – - |
X: Xosendero | - . . - |
Y: Yosimoto | - . – - |
Z: Zoroaster | - – .. |
Komentar